Apabila umatku berjalan dengan sombong dan yang melayan mereka adalah putera-puteri raja, putera-puteri Parsi dan Rom, maka orang yang paling buruk akan berkuasa terhadap orang yang paling baik (pilihannya)." Azura's World. Family Day 2013 @ Permaisuri Resort, Ceramah, Dakwah Agama Islam, Kisah Nabi, Kisah teladan, Mendengar AL OLEH MUHYIDDIN Allah SWT menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya QS at-Tin 4. Manusia ditakdirkan terdiri atas dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan. Masing-masing memiliki ciri-ciri biologis, kodrat, dan ketetapan-syariat yang berlainan. Allah berfirman dalam surah an-Nahl ayat 97, yang artinya, โ€œBarangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.โ€ Sejarah mencatat, banyak wanita yang dimuliakan dalam Islam lantaran kesalehannya. Di antaranya, bahkan nama-nama mereka diabadikan dalam Alquran maupun hadis Rasulullah SAW. Itu menandakan, umat Islam pun hendaknya memetik hikmah dan keteladanan dari perjalanan hidup mereka. Terlebih lagi, bagi kaum Muslimah sangatlah serasi untuk menjadikannya sebagai acuan. Karena itu, generasi kini perlu juga mengenal lebih dekat sosok-sosok saleh yang berasal dari kalangan perempuan itu. Umat Islam hendaknya memetik hikmah dan keteladanan dari perjalanan hidup istri para Nabi. Dalam hal ini, buku Keagungan Tiga Wanita Pilar Islam dapat menjadi salah satu referensi. Karya Dr Yucki Prihadi tersebut mengangkat kisah keteladanan tiga tokoh perempuan yang berjasa besar dalam sejarah. Mereka adalah Siti Hawa, Siti Hajar, dan Siti Khadijah. Ketiganya memang berasal dari kurun zaman yang berbeda. Bahkan, jarak masa antara yang satu dan lainnya begitu jauh. Akan tetapi, menurut penulis buku ini, riwayat hidup mereka dapat terus menginspirasi umat zaman sekarang. Tiap sosok itu pun terhubung dengan benang merah yang sama, yakni sebagai hamba Allah yang bertakwa. Mungkin, sudah banyak pembaca yang pernah mendengar nama ketiga tokoh perempuan tersebut. Yang pertama merupakan istri manusia pertama, Nabi Adam AS. Setelah diturunkan dari surga-Nya, kedua leluhur umat manusia itu sempat terpisah satu sama lain. Mereka tidak dapat saling bertemu selama ratusan tahun lamanya. Hingga kemudian, Allah mempertemukan Siti Hawa kembali dengan suaminya tersebut. Adapun tokoh kedua yang dibahas dalam buku ini merupakan Siti Hajar. Ia adalah istri Nabi Ibrahim AS. Dikenal sebagai sosok yang cantik, mulia, dan penuh kesabaran. Ibu kandung Nabi Ismail AS itu juga turut berjuang dalam menegakkan agama tauhid. Dialah sang ibu yang berlari-lari kecil antara dua bukit untuk menemukan air bagi bayi kecilnya yang kehausan. Dialah sang ibu yang berlari-lari kecil antara dua bukit untuk menemukan air bagi bayi kecilnya yang kehausan. Peristiwa tersebut akhirnya mengawali pembangunan kembali Baitullah Kaโ€™bah. Sementara itu, tokoh ketiga yang riwayatnya diulas oleh penulis adalah Siti Khadijah. Perempuan mulia ini merupakan istri pertama Nabi Muhammad SAW. Dengan penuh kesetiaan, putri Khuwailid bin Asad tersebut mendampingi Rasulullah SAW, baik sebelum maupun selama masa kenabian beliau. Dalam sejarah Islam, tahun wafatnya ibu dari enam orang anak itu disebut sebagai tahun duka cita Aamul huzni. Yucki Prihadi menyebut ketiga sosok tersebut sebagai pilar Islam. Sebab, masing-masing berperan sebagai pendamping bagi nabi-nabi, yakni berturut-turut Nabi Adam AS, Ibrahim AS, dan Rasulullah SAW. Para suami itu begitu besar tugasnya dalam mendakwahkan agama Allah. Melalui buku ini, penulisnya mengajak para pembaca untuk merefleksikan keteladanan yang ditunjukkan ketiga perempuan pilar Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini diawali dengan pembahasan tentang sosok Siti Hawa. Dialah ibu bagi seluruh manusia. Istri Nabi Adam AS ini merupakan wanita pertama yang diciptakan Allah SWT. Seperti dikisahkan dalam Alquran, ia dan suaminya sempat melanggar aturan yang telah ditetapkan Allah. Setelah menyadari perbuatannya, keduanya pun memohon ampunan kepada-Nya. Mereka kemudian diampuni oleh-Nya. Setelah itu, Allah menetapkan bahwa Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga, dan lalu turun ke bumi. Ini diceritakan dalam surah al-Aโ€™raf ayat 24-25. Begitu pula dalam surah Thaha. Begitu sampai ke bumi, keduanya terpisah satu sama lain. Di manakah lokasi persisnya mereka diturunkan hingga bertemu kembali? Soal itu tidak dijelaskan dalam Alquran maupun hadis. Namun, sebagian ulama sepakat, keduanya setelah diturunkan secara terpisah dari Surga, untuk kemudian bertemu lagi di Jabal Rahmah, Arafah, Jazirah Arab. Al-Imam At-Thabari dalam Tarikh-nya menjelaskan keterangan dari Abdullah bin Abbas bin Abdul Mutthalib. Ia mengatakan, "Adam diturunkan dari surga ke bumi di negeri India.โ€ Abu Shaleh meriwayatkan juga dari Ibnu Abbas, Hawa diturunkan di Jeddah-yang masih bagian dari Hijaz. Kata Jeddah itu sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti 'perempuan berusia tua'. Ada yang menyebutkan, Adam diturunkan di antara Makkah dan Thaif. Ada pula yang berpendapat, Adam diturunkan di India, sementara Hawa di Irak. Riwayat lain menyebutkan, Adam diturunkan di Bukit Shafa, sedangkan Hawa di Bukit Marwah. Ada pula yang menyebutkan, Adam diturunkan di antara Makkah dan Thaif. Ada pula yang berpendapat, Adam diturunkan di India, sementara Hawa di Irak. Betapapun sebagian ulama berselisih pendapat tentang lokasi diturunkannya Adam dan Hawa, kebanyakan mereka bersepakat kedua insan pertama itu akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah. Hati mereka sabar dan ikhlas saat terpisahkan jarak. Maka ketika bertemu kembali, betapa besar kebahagiaan Nabi Adam dan Siti Hawa. Menurut Yucki, kesabaran dan keikhlasan inilah yang patut diteladani oleh Muslim dan Muslimah zaman sekarang. Apalagi, di zaman sekarang ini seorang wanita sudah memiliki berbagai macam profesi. Di tengah-tengah kesibukannya dalam bekerja, tentu mereka harus sabar mendidik anak-anaknya maupun melayani suaminya. Kesabaran dan keikhlasan inilah yang patut diteladani oleh Muslim dan Muslimah zaman sekarang. Teladan juga ditunjukkan istri Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar. Sejarah mencatat, kesabarannya tampak dalam pelbagai peristiwa. Sebagai contoh, tatkala bayinya yang bernama Ismail menangis karena kehausan di padang pasir Arab. Ia pun berlari-lari antara Bukit Shafa dan Marwah untuk menemukan air. Sebelumnya, Allah memerintahkan Ibrahim AS untuk membawa istri keduanya itu ke jazirah Arab, tepatnya Makkah. Keluarga ini pun berangkat untuk menempuh perjalanan jauh. Ibrahim dan istrinya bergantian menggendong bayi yang baru lahir itu. Akhirnya, mereka tiba di tanah Makkah. Waktu itu, kawasan ini amat sangat tandus. Jangankan air, rerumputan liar pun tak tampak di sejauh mata memandang. Keduanya lalu melihat ada bukit berwarna merah. Di atasnya, terdapat bekas rumah tua dari dahan-dahan kayu yang sudah mengering. Seperti diriwayatkan dua sejarawan terkenal, al Thabari 838-923 M dan Ibnu al-Atsir 1160-1233 M, di sanalah Ibrahim AS meninggalkan Siti Hajar dan bayinya, Ismail. Siti Hajar pun merengek sambil menangis agar suaminya tidak meninggalkan diri dan bayinya di tempat sepi dan tak berpenghuni itu. Namun, sang Khalilullah tidak peduli. โ€œKe mana engkau akan pergi dan meninggalkan kami di padang pasir yang tidak ada manusia dan bahkan kehidupan ini?โ€ tanya Hajar berulang kali. Ibrahim AS tetap berjalan meninggalkannya, tanpa menjawab sepatah kata pun. Barulah ketika Hajar bertanya, โ€œApakah Allah yang memerintahkan kamu wahai suamiku?โ€, nabi Allah itu memberi isyarat. Tanpa menengok lagi kepada istrinya, Nabi Ibrahim pun menjawab singkat, โ€œYa.โ€ โ€œKalau begitu, Tuhan pasti tidak akan membiarkan kami,โ€ ucap Hajar. Siti Hajar tidak mungkin mengatakan itu kalau tidak didasari rasa keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Terakhir, Yucki dalam bukunya ini memasukkan kisah Siti Khadijah, sebagai wanita lainnya yang bergelar pilar Islam. Ia merupakan salah satu wanita yang dijanjikan surga oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, โ€œAku diperintahkan untuk memberi kabar gembira kepada Khadijah bahwa akan dibangun untuknya di surga sebuah rumah dari permata; tidak ada hiruk-pikuk dan rasa lelah di sana.โ€ HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad. Beberapa hal yang bisa diteladani dari Siti Khadijah adalah sosoknya sebagai pengusaha wanita yang sukses. Di samping itu, Khadijah juga merupakan seorang istri yang sabar dalam berumah tangga. Ia tak menampakkan keraguan atau rasa marah saat Nabi Muhammad meninggalkannya untuk beruzlah. Saat beliau menyendiri di Gua Hira dan menerima wahyu pertama, Khadijah juga berperan dalam menenangkan suaminya. Khadijah merupakan orang pertama yang berada di sisi Rasulullah saat mengalami kesulitan. Ia selalu mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya dengan tulus, yaitu cinta yang memberikan ketenangan kepada Rasulullah. Tidak hanya itu, sang ummul mukminin juga membelanjakan seluruh hartanya untuk perjuangan penyebaran Islam. Inilah yang patut diteladani oleh wanita-wanita karier yang sukses di zaman sekarang ini, yakni menggunakan hartanya untuk kepentingan agama, bukan untuk berfoya-foya. Tidak hanya mengisahkan riwayat para istri nabi tersebut, buku Keagungan Tiga Wanita Pilar Islam juga membahas tentang kedudukan perempuan menurut ajaran Islam. Kemudian, buku ini juga memberikan beberapa tips kepada kaum hawa untuk mempercantik dan membahagiakan hati. DATA BUKU Judul Keagungan Tiga Wanita Pilar Islam Penulis Dr Yucki Prihadi Penerbit PT Elex Media Komputindo Tebal 155 halaman bukandari golongan para nabi ataupun syuhada', tetapi para nabi dan syuhada' mencemburui mereka,tempat mereka di sisi Allah s.w.t. Kata para. sahabat, khabarkan kepada kami siapa mereka? Rasulullah S.A.W. bersabda:" Mereka adalah satu kaum yang saling cinta-mencintai kerana Allah,
Ringkasan Cerita dan hikmah Qabil dan Habil Keturunan Adam โ€“ Pada pembahasan ini mari kita melihat Ringkasan dari cerita Qabil dan Habil yang mana mereka adalah Putra dan Labuda dan Iqlima Putri dari Nabi Adam dan Siti Hawa. Kisah awal permulaan terjadi di Bumi yang menceritakan sebelum dan setelah membunuh. Untuk lebih jelasnya mari lihat artikel Pengetahuan Islam berikut. Nabi Adam As dan Siti Hawa hidup bersama lagi. Mereka adalah pasangan suami-istri pertama. Keduanya beranak-pinak yang mana setiap kelahiran selalu kembar laki-laki dan perempuan. Persalinan pertama, lahirlah Qabil dan Iklima. Lalu, persalinan kedua, lahirlah Habil dan Labuda. Adam dan Hawa sangat bahagia sehingga membuat kehangatan keluarga semakin bertambah. Semua ini berkat kehadiran anak-anak yang menumbuhkan harapan ada penerus perjuangan. Selanjutnya, anak-anak berketurunan lagi. Mereka melahirkan cucu dan seterusnya. Jumlah keturunan Adam terus bertambah yang semakin lama semakin banyak. Qabil, Habil, Iklima, dan Labuda beranjak remaja. Mereka tumbuh di bawah asuhan orang tua yang mana mulai terliahat sifat-sifat mereka. Qabil berperangai kasar, sedangkan Habil berperangai santun. Iklima tumbuh menjadi gadis yang cantik, sedangkan Labuda biasa-biasa saja. Tugas-tugas Nabi Adam As dan Siti Hawa mulai berkurang. Anak-anak mereka sudah bisa diandalkan. Labuda dan Iklima membantu urusan rumah tangga, sedangkan Qabil dan Habil menekuni bidang pertanian, sedangkan Habil di bidang peternakan. Dosa Anak Nabi Adam As. Keempat putra-putri Nabi Adam As. tumbuh dewasa. Masing-masing sudah memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Allah kemudian memberi Nabi Adam As. petunjuk. Putra-putri Nabi Adam As. harus segera dinikahkan. Dengan ketentuan, masing-masing tidak boleh dinikahkan dengan saudara kembarnya. Artinya, Qabil harus menikahi Labuda, sedangkan Habil harus menikahi Iklima. Ketentuan itu kemudian disampaikan yang mana Nabi Adam As. berharap putra-putrinya tak keberatan sebab ini merupakan ketentuan Allah SWT. Tak boleh ada yang menolak sehingga semua pihak harus setuju. Demikian, Nabi Adam As. memberi penegasan. Tak disangka, Qabil menolak ketentuan itu. Ia bersikeras untuk menikah dengan Iklima, adik kembarnya. Iklima memang gadis yang cantik yang membuat Qabil sangat tertarik. Dengan kata lain, Qabil menolak dinikahkan dengan Labuda karena Labuda tidak cantik. Qabil merasa lebih berhak untuk menikahi Iklima. Toh, Iklima adalah adiknya sendiri. Qabil tidak rela kalau Iklima dinikahi Habil. Qabil bersikukuh. Tegas-tegas, ia menolak dinikahkan dengan Iklima. Melihat gelagat kurang baik ini, Nabi Adam As. berusaha mencari jalan keluar. Jalan keluar yang disepakati oleh semua pihak. Tidak boleh ada pihak yang dikecewakan. Perselisihan harus dihindarkan. Sebab, perselisihan akan mengusik ketenangan. Akhirnya, Nabi Adam As. mendapatkan jalan keluar. Menurut Nabi Adam As., persoalan jodoh harus diserahkan kepada Allah SWT. Apa pun keputusan-Nya, semua harus pasrah. Kemudian Nabi Adam As. mengusulkan agar Qabil dan Habil berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ia berhak menikahi si cantik, Iklima. Qabil dan Habil setuju. Mereka sepakat, yang menang itulah yang berhak mendapatkan Iklima. Kemudian, masing-masing mempersiapkan diri. Qabil semakin rajin, setiap hari ia mengurus ladangnya. Begitu pula Habil juga tak mau kalah, Ia bertambah giat. Setiap hari, ia menggembalakan ternak-ternaknya. Hari yang ditentukan pun tiba. Qabil bergegas menuju ladang. Ladang gandumnya sangat lebat. Hasil jerih payahnya selama ini. Timbullah sifat kikir dalam hati Qabil. Ia memilih-milih gandum yang akan dijadikan kurban. Ia sengaja memilih gandum yang kurang baik. Setelah karung terisi, Qabil membawanya ke sebuah bukit. Gandum itu kemudian diletakkan di atas bukit itu. Di tempat yang berbeda, Habil juga sedang sibuk. Ia berjalan ke sana kemari. Memilih-milih kambing yang paling baik. kambing yang paling gemuk dan sehat. Setelah di dapat, Habil membawanya ke bukit yang sama. Qabil dan Habil sudah meletakkan kurbannya. Dari tempat yang jauh, mereka memandangi bukit itu. Mata mereka terus tertuju ke arah bukit. Anggota keluarga yang lain juga turut menyaksikan. Hati mereka berdebar-debar. Kurban siapa gerangan yang akan diterima? Selang beberapa saat, terlihat api besar turun dari langit. Api itu kemudian menyambar kambing. Habil bersyukur, kurbannya diterima. Dalam tempo singkat kambing Habil pun lenyap. Si jago merah melalapnya. Sementara itu, gandum Qabil masih utuh. Sedikit pun tidak berkurang. Walhasil, Habil menjadi pemenang. Kurbannya diterima. Sesuai dengan kesepakatan, ia berhak mempersunting si cantik Iklima membuat hati Habil berbunga-bunga, Ia sangat bahagia. Lain ceritanya dengan sang kakak, Qabil merasa sangat kecewa. Kurbannya tak diterima, Ia gagal menikahi Iklima. Demikian Allah sebutkan dalam firman-Nya ูˆูŽุงุชู’ู„ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ู†ูŽุจูŽุฃูŽ ุงุจู’ู†ูŽูŠู’ ุขุฏูŽู…ูŽ ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ูู‘ ุฅูุฐู’ ู‚ูŽุฑูŽู‘ุจูŽุง ู‚ูุฑู’ุจูŽุงู†ู‹ุง ููŽุชูู‚ูุจูู‘ู„ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูุชูŽู‚ูŽุจูŽู‘ู„ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุขุฎูŽุฑู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุฃู‚ู’ุชูู„ูŽู†ูŽู‘ูƒูŽ Artinya โ€œCeriterakanlah wahai Nabi kepada mereka kisah kedua putra Adam menurut yang sebenarnya, Ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua Habil dan tidak diterima dari yang lain Kabil. Ia berkata Kabil โ€œAku pasti membunuhmu!โ€ Qabil tidak bisa menolak. Dengan perasaan kecewa, Ia menerima keputusan Habil dinikahkan dengan Iklima. Qabil benar-benar kecewa, harapannya pupus. Dia tak bisa menikah dengan Iklima. Kekecewaannya semakin menjadi-jadi. Lambat laun tumbuhlah perasaan dengki. Dengki melahirkan dendam. Dendam memunculkan niat jahat. Akhirnya, Qabil bertekad menghabisi Habil. Pembunuhan Pertama di Dunia Suatu ketika, Adam hendak bepergian. Sebelum berangkat, Adam menyampaikan amanat kepada Qabil untuk menjaga semua anggota keluarga. Kerukunan harus dipelihara. Qabil mengangguk-angguk. Ia berjanji untuk menjalankan amanat itu dengan sebaik-baiknya. Dalam hati, Qabil tertawa. Ia merasa senang. Senang bukan karena mendapat kepercayaan dari sang ayah. Tetapi, ia merasa mendapat kesempatan. Ya, kesempatan untuk membalas dendam. Adam berangkat dengan hati tenang. Dengan sepenuh hati, ia percaya kepada Qabil. Bagaimanapun Qabil adalah anak sulung. Qabil yang dituakan. Tak lama setelah Adam berangkat, Qabil bersiap-siap. Ia akan menyatroni peternakan. Sesampainya di sana, Qabil segera menghampiri Habil. โ€œAku datang untuk membunuh kau!โ€ Qabil menghardik penuh kebencian. โ€œApa salah saya? Mengapa kakak hendak membunuh saya?โ€ โ€œKarena kau telah merampas harapanku. Kau telah merebut Iklima.โ€ โ€œAllah yang menentukan. Saya hanya berusaha.โ€ โ€œSaya juga berusaha!โ€ bentak Qabil. โ€œKetahuilah kakak, Allah hanya menerima kurban dari orang berhati tulus. Orang yang berhati tulus akan memilih kurban yang paling baik. Kenapa kakak memilih gandum yang busuk. Jelas saja, kurban kakak tidak diterima.โ€ Habil melanjutkan nasehatnya sebagaimana Allah firmankan ู„ูŽุฆูู†ู’ ุจูŽุณูŽุทู’ุชูŽ ุฅูู„ูŽูŠูŽู‘ ูŠูŽุฏูŽูƒูŽ ู„ูุชูŽู‚ู’ุชูู„ูŽู†ููŠ ู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุจูุจูŽุงุณูุทู ูŠูŽุฏููŠูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ู„ุฃู‚ู’ุชูู„ูŽูƒูŽ Artinya โ€œSungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu.โ€ Tidak ada tersirat sedikitpun pada diri Habil untuk membunuh saudaranya. Bukan karena lemah bukan pula sifat penakut, sebabnya tidak lain adalah takut kepada Allah Taโ€™ala. Habil berkata ุฅูู†ูู‘ูŠ ุฃูŽุฎูŽุงูู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ุฑูŽุจูŽู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ ุฅูู†ูู‘ูŠ ุฃูุฑููŠุฏู ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุจููˆุกูŽ ุจูุฅูุซู’ู…ููŠ ูˆูŽุฅูุซู’ู…ููƒูŽ ููŽุชูŽูƒููˆู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู ูˆูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุฌูŽุฒูŽุงุกู ุงู„ุธูŽู‘ุงู„ูู…ููŠู†ูŽ Artinya โ€œSesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb seru sekalian alam.โ€ โ€œSesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan membawa dosa membunuh ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang lalim.โ€ โ€œSudahlah! Kau jangan menyela! Tidak usah repot-repot memberi nasihat. Aku tetap akan membunuh kau!โ€ kata Qabil berang. โ€œBukannya kakak juga telah setuju dengan penyelesaian seperti itu? Sadarlah, Kak. Kakak jangan terperdaya oleh setan. Ingat, setan adalah musuh kita. Setan yang telah mengakibatkan ayahanda dan ibunda keluar dari surga. Berpikirlah sebelum bertindak, jangan sampai kakak menyesal kelak.โ€ โ€œDiam! Aku akan membunuh kau!โ€ โ€œJika kakak bersikeras, saya tidak akan membalas. Saya takut kepada Allah. Saya tidak akan melakukan perbuatan zalim. Semua saya serahkan kepada Allah.โ€ Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Nasihat Habil sama sekali tak ada artinya. Yang terjadi malah Qabil semakin marah. Dendam semakin tak tertahan. Rasanya, ia ingin segera menghabisi nyawa adiknya itu. Iblis tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia terus-menerus membisikkan kejahatan. Sebenarnya, Qabil sendiri kebingungan. Tak tahu apa yang harus dilakukan. Belum terpikirkan bagaimana membunuh habil. Saat Qabil kebingungan, Iblis menjelma. Di hadapan Qabil, Iblis mencontohkan. Iblis menghantam kepala seekor burung dengan batu. Darah segar muncrat. Kepala burung itu pecah. Sesaat burung itu menggelepar-gelepar, lalu mati. Qabil mendapat ide. Sekarang, ia tahu apa yang harus dilakukan. Tinggal menunggu saat yang tepat. Saat itu, Habil sedang terlelap tidur. Qabil berjalan. Ia menghampiri sang adik. Batu besar menghantam kepala Habil. Saking kerasnya hantaman batu besar, tak lama kemudian Habil menghembuskan napas terakhir. ููŽุทูŽูˆูŽู‘ุนูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ู†ูŽูู’ุณูู‡ู ู‚ูŽุชู’ู„ูŽ ุฃูŽุฎููŠู‡ู ููŽู‚ูŽุชูŽู„ูŽู‡ู ููŽุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุงุณูุฑููŠู†ูŽ Artinya โ€œMaka hawa nafsu Kabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.โ€ Benar, jadilah ia orang yang rugi di dunia dan di akherat. Dia raih kemurkaan Allah Benar, Jadilah dia orang yang rugi karena dialah orang pertama yang mengajarkan pembunuhan di muka bumi, membuat sunnah sayyiโ€™ah yang diikuti manusia setelahnya. Bukan hanya memikul dosanya, namun dosa orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, Rasulullah SAW. bersabda ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽู†ู‘ูŽ ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹ ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽุฉู‹ ููŽุนูู…ูู„ูŽ ุจูู‡ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูุฒู’ุฑูู‡ูŽุง ูˆูŽูˆูุฒู’ุฑู ู…ูŽู†ู’ ุนูŽู…ูู„ูŽ ุจูู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏูู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ู‚ูุตู ู…ูู†ู’ ุฃูŽูˆู’ุฒูŽุงุฑูู‡ูู…ู’ ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง Artinya โ€œDan siapa yang melakukan satu sunnah yang buruk lalu diamalkan orang lain sepeninggalnya, maka dia menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang mengamalkan sunnah itu sepeninggalnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.โ€ Telah Shahih pula dari Rasulullah saw beliau bersabda ู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ู†ูŽูู’ุณู ุชูู‚ู’ุชูŽู„ู ุธูู„ู’ู…ู‹ุง ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูƒููู’ู„ูŒ ู…ูู†ู’ ุฏูŽู…ูู‡ูŽุงุŒ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุจูุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ู…ูŽู†ู’ ุณูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽุชู’ู„ูŽ Artinya โ€œTidak ada satu pun jiwa yang terbunuh secara zalim melainkan atas Ibnu Adam yang pertama bagian dari darahnya. Karena dialah yang mula-mula melakukan sunnah tuntunan/ contoh pembunuhan.โ€ Belajar dari Burung Gagak Dengan keadaan bingung, demikianlah yang dialami Qabil setelah membunuh sang adik. Tak tahu apa yang harus dilakukan. Mayat Habil lama tergeletak. Sampai-sampai, mengeluarkan bau busuk. Qabil hanya bisa mondar-mandir. Ditengah kebingungan, Allah mengajarkan bagaimana seharusnya jenazah diperlakukan dengan diutusnya seekor burung gagak. ููŽุจูŽุนูŽุซูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุบูุฑูŽุงุจู‹ุง ูŠูŽุจู’ุญูŽุซู ูููŠ ุงู„ุฃุฑู’ุถู ู„ููŠูุฑููŠูŽู‡ู ูƒูŽูŠู’ููŽ ูŠููˆูŽุงุฑููŠ ุณูŽูˆู’ุฃูŽุฉูŽ ุฃูŽุฎููŠู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ูˆูŽูŠู’ู„ูŽุชูŽุง ุฃูŽุนูŽุฌูŽุฒู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽูƒููˆู†ูŽ ู…ูุซู’ู„ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุบูุฑูŽุงุจู ููŽุฃููˆูŽุงุฑููŠูŽ ุณูŽูˆู’ุฃูŽุฉูŽ ุฃูŽุฎููŠ Artinya โ€œKemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana dia seharusnya menguburkan mayit saudaranya. Berkata Kabil โ€œAduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?.โ€ Pembunuhan ternyata tidak memberikan manfaat. Hanyalah penyesalan dan kehinaan di dunia dan akhirat. Demikianlah akibat kemaksiatan. Allah berfirman ููŽุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฏูู…ููŠู†ูŽ Artinya โ€œKarena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.โ€ Beberapa lama kemudian, datanglah dua ekor burung gagak. Kedua burung ini berkelahi. Salah satunya, kemudian mati. Lalu, si pemenang menggali tanah dengan cakarnya. Setelah cukup, bangkai burung gagak itu dimasukkan. Bangkai burung gagak itu dikuburkan ke dalam lubang. Melihat kejadian itu, Qabil termenung. Ia baru menyadari kebodohannya. Qabil berkata, โ€œBodoh sekali aku ini! Masa aku kalah pintar sama burung gagak itu.โ€ Burung gagak telah mengajari Qabil. Hal yang sama kemudian dilakukan oleh Qabil. Sebuah lubang digali. Setelah cukup dalam, ia memasukkan mayat Habil ke dalamnya. Beberapa hari kemudian, Nabi Adam As. pulang. Ia ingin segera bertemu dengan keluarganya. Terbayang keluarganya hidup rukun. Tak ada perselisihan. Sampai di rumah, Nabi Adam As. beristirahat sejenak. Anggota keluarga berkumpul di dekatnya. Usai melepas lelah, Nabi Adam As. menanyakan perihal Habil. Dari tadi Habil tak kelihatan. โ€œDi mana Habil?โ€ tanyanya. โ€œSaya tidak tahu.โ€ โ€œKamu yang diberi amanat untuk menjaga semua anggota keluarga, kan? Ke mana Habil?โ€ โ€œSaya tidak tahu. Saya nggak mungkin menjaga Habil setiap saat.โ€ jawab Qabil ketus. Pasti telah terjadi sesuatu, pikir Nabi Adam As. Tapi, ke mana gerangan harus mencari Habil? Akhirnya, Nabi Adam As. pun tahu. Habil telah dibunuh. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Qabil. Nabi Adam As. sangat berduka. Terbayang bagaimana Habil dianiaya. Tega nian sang kakak. Disuruh menjaga, malah membunuh. Gara-gara dengki, hubungan keluarga jadi rusak. Seorang kakak bahkan tega membunuh adik kandungnya sendiri. Sungguh menyedihkan. Setan telah memanfaatkan kesempatan. Nabi Adam As. hanya berserah diri kepada Allah. Semua ia terima sebagai kehendak-Nya. Kepedihan ia hadapi dengan kesabaran. Bahkan, ia tetap memohonkan ampunan untuk anaknya, Qabil. Nabi Adam As. Wafat Nabi Adam As. terus berdakwah di kalangan anak cucunya, mengajak mereka mengamalkan ajaran Allah untuk menyembah-Nya, berbuat baik kepada sesama, jujur, dan saling menolong. Dalam riwayat, Nabi Adam As. wafat dalam usia seribu tahun setelah sebelumnya menderita sakit selama 11 hari. Setahun kemudian Hawa meninggal. Sebagian riwayat menyatakan Nabi Adam As. dimakamkan di kota Mekah dan Siti Hawa dimakamkan di kota Jedah. Hikmah Kisah Nabi Adam, Hawa, Qabil dan Habil Alam semesta dan segala isinya, malaikat, jin dan manusia dan makhluk-makhluk lainnya diciptakan oleh Allah Robbal Alamin. Kesombongan dan keangkuhan Iblis adalah perbuatan yang sangat durhaka kepada Allah, dan jadilah Iblis penghuni neraka Jahanam selamanya. Semangat dan kegigihan Iblis seolah tidak pernah surut sampai Adam akhirnya melanggar perintah Allah. Keimanan dan ketaatan kepada Allah tidak boleh kalah dari semangat dan kegigihan Iblis. Segera menyadari kesalahan dan menyesalinya kemudian bertaubat dan memohon ampunan Allah juga mohon perlindungan-Nya agar terhindar dari godaan syaitan. Syaitan benar-benar mempunyai kehebatan dan kecerdikan untuk menjerumuskan manusia dari sirothol mustaqim, sungguh syaitan musuh yang nyata bagi manusia. Tidak akan terpedaya oleh syaitan selama berada dalam sirothol mustaqim dan mengikuti petunjuk-petunjuk Allah dengan mengikhlaskan diri dalam beribadah kepada-Nya. Memberikan yang terbaik dari yang dimiliki sebagai bentuk persembahan qurban kepada Allah. Iri hati dan dengki bisa berubah menjadi kecewa dan dendam yang pasti akan terjebak perangkap syaitan yang sedang mencari pengikut untuk menjadi penghuni neraka Jahanam. Demikianlah tentang Ringkasan Cerita dan hikmah Qabil dan Habil Keturunan Adam semoga dapat bemanfaat sehingga menambah wawasan dan pengetahuan kalian.
Bukantak ada kisah nak d hikayatkan, saya, kisah anak2, kisah balik kampung baru2 ni, 88. puteri andalas - yang tak terluah (kaki novel) 89. qaseh qaisara - lagu cinta buatmu (fajar pakeer) Nabi Muhammad S.A.W bersabda: Ada 4 di pandang sebagai ibu ", iaitu : 1. Ibu dari segala UBAT adalah SEDIKIT MAKAN. 14 Friday Oct 2011 Nabi Adam memiliki putra-putri sebanyak 40 orang 20 pasang. Beberapa sumber riwayat yang lain mengungkapkan bahwa Nabi Adam as mempunyai 25 orang anak, 24 orang lahir berpasangan yaitu lak-laki dan perempuan,kecuali nabi Syits as sebagai anak ke 5, dilahir dengan sangat istimewa tanpa tanpa ada pasangannya, bahkan tanpa sel telur Siti Hawa dalam sebuah riwayat yang lain. Jadi menurut riwayat ini ada 13 orang putra laki-laki nabi Adam dan ada 12 orang perempuan. Putra-putri Nabi Adam as konon menurut sebuah riwayat dilahirkan berurutan laki-laki,perempuan,perempuan,laki-laki ,laki-laki,perempuan, perempuan, laki-laki, laki-laki, perempuan, perempuan,laki-laki, begitu seterusnya. Cayn dan saudara perempuannya, Qobil dan Iqlima, Ashut dan saudara perempuannya. Habil Abel dan Labuda, Sys Ayad dan Hazura, Balagh dan saudara perempuannya, Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara perempuannya, Darabi dan saudara perempuannya, Hadaz dan saudara perempuannya, Yahus dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara perempuannya, Baraq dan saudara perempuannya. Wadd dan dan saudara perempuannya, Suwa dan saudara perempuannya, Yaghuth dan saudara perempuannya, Yaโ€™uq dan saudara perempuannya Nasr dan saudara perempuannya Urutan putra-putri Nabi Adam ini masih belum dipastikan dengan baik. Hanya ada riwayat yang mengatakan bahwa Habil adalah putra ke-empat, Dan Nabi Sys adalah putra ke-5 yang menikah dengan adiknya Hazura putra/putri ke-enam nabi Adam Qobil Dan Habil adalah dua putra Nabi Adam yang namanya disebut-sebut dalam Al Qurโ€™an. Qobil menolak menikah Labudza, dan membunuh Habil. Inilah yang disebutkan sebagai peristiwa pembunuhan manusia yang pertama kalinya. Nabi Syits as menikah dengan adik nya yang nomor enam yaitu Hazurah yang pasangannya meninggal sewaktu dilahirkan,nabi Syits as mempunyai anak setelah berumur 105 tahun,dan usianya mencapai 1402 tahun. Nabi Syits as lahir 5 tahun setelah Habil,Habil anak nomor 4. Riwayat lain mengatakan bahwa adik Nabi Sys yang dilahirkan tidak berpasangan hanya wanita saja adalah Siti Hunun.
Price RM19.00. VCD yang mengandungi Video animasi kegiatan harian anak soleh dengan mengamalkan Sunnah nabi daripada mula bangun tidur diwaktu subuh hingga ke tidur semula diwaktu malam. Belajar menghafal doa-doa harian beserta adab-adabnya diselangi nasyid-nasyid pilihan yang digemari kanak-kanak.
Dalam beberapa riwayat lainnya menyebutkan anak Nabi Adam berjumlah 25 orang anak, 24 di antaranya lahir berpasangan, sedangkan satu orang tidak. Nabi Adam alaihi salam merupakan Nabi sekaligus manusia pertama yang Allah ciptakan dengan keistimewaaannya. Dalam kesendiriannya, Allah pun menciptakan untuknya seorang wanita yang menjadi istrinya yaitu Hawa. Dinamakan Hawa karena ia diciptakan dari kehidupan yaitu tulang rusuk kiri Nabi Adam. Dari Adam dan Hawa inilah yang kemudian jumlah populasi manusia semakin bertambah. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan mengenai kelahiran anak-anak Nabi Adam. Seperti yang disebutkan oleh Imam Abu Jaโ€™far Ibn Jarir at Thabari dalam Tarikh-nya, โ€œHawa melahirkan anak-anak keturunan Adam sebanyak 40 dengan 20 kali kehamilanโ€, hal ini pun sama sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam Tafsir Baghowi dan Tafsir Al-Qurtubi. Ada juga yang mengatakan bahwa Hawa telah mengandung sebanyak 120 kali, di setiap kehamilannya ia melahirkan dua anak kembar laki-laki dan perempuan. Dalam beberapa riwayat lainnya menyebutkan Nabi Adam memiliki 25 orang anak, 24 di antaranya lahir berpasangan, sedangkan satu orang tidak. Dalam beberapa tarikh, disebutkan bahwa nama-nama anak laki-laki Nabi Adam adalah Abdullah, Cayn, Qabil, Ashut, Habil, Syith, Ayad, Balagh, Athati, Tawbah, Darabi, Hadaz, Yahus, Sandal, Baraq, Wadd, Suwa, Yaguth, Yaโ€™uq dan Nasr. Sedangkan anak-anak Nabi Adam yang perempuan tidak disebutkan namanya kecuali Iqlima, Labuda dan Hazura saja. Baca juga Kisah Adam dan Hawa Berkelana di Bumi Bagian 2-Habis Mengenai urutan kelahirannya pun banyak perbedaan pendapat dan belum dipastikan dengan baik. Ada yang menyebutkan bahwa Qabil dan Iqlima merupakan anak pertama Nabi Adam dan yang terakhir adalah Abd al-Mugith dan saudara kembarnya, Amat al-Mugith. Ada pula yang mengatakan Qabil dan Iqlima adalah anak ketiga, Habil putra keempat dan Syith adalah putra kelima. Banyaknya perbedaan riwayat yang menyebutkan mengenai kelahiran maupun nama-nama dari anak Nabi Adam, namun nama anak-anak Nabi Adam yang secara pasti disebutkan di dalam riwayat tercatat lima orang, yaitu Qabil, Habil, Iqlima, Labuda dan Syith. Dalam Al-Qurโ€™an, Allah mengabadikan kisah kedua putra Nabi Adam yaitu Qabil dan Habil. Sebagaimana yang disebutkan dalam Qs. Al-Maidah 27-31, kisah ini bermula dari kedengkian serta marahnya Qabil atas diterimanya kurban saudaranya yaitu Habil, sedangkan kurbannya sendiri ditolak oleh Allah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Aufi dari Abdullah bin Abbas, saat itu kurban diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka dalam mempersembahkan kurban, Allah Taโ€™ala menerima kurban hamba-hambanya dengan mengirimkan api dan menyambar ke arah apa yang dipersembahkan untuk-Nya. Beberapa riwayat menyebutkan, ketika dewasa, Qabil adalah seorang petani dan bercocok tanam, sedangkan Habil adalah seorang peternak dan penggembala. Ketika memberikan kurbannya, Habil mempersembahkan seekor kambing gemuk yang dimilikinya, namun Qabil hanya mempersembahkan hasil pertaniannya dengan kualitas yang buruk. Setelah kurban telah dipersembahkan, Allah pun mengirimkan api ke arah kurban tersebut, menyambar kurban habil dan membiarkan kurban milik Qabil. Mengetahui kurbannya ditolak, Qabil pun murka dan dengki terhadap Habil dan berkata kepadanya bahwa ia benar-benar akan membunuhnya. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kedengkian Qabil terhadap Habil bermula ketika Allah mensyariatkan kepada Nabi Adam agar menikahkan putranya dengan putri dari pasangan kembaran yang berbeda bersilang. Sesuai dengan syariat tersebut, maka Qabil akan dinikahkan dengan saudara kembar dari Habil yaitu Labuda, sedangkan Habil akan dinikahkan dengan saudara kembar Qabil yaitu Iqlima. Tetapi, Qabil tidak terima akan hal itu sebab ia mendapat istri yang tidak terlalu cantik dan berkeinginan untuk menikah dengan saudara kembarnya sendiri yang berparas cantik. Nabi Adam tidak memberi izin, untuk menengahi masalah ini maka mereka berdua diminta untuk memberikan pengorbanan kepada Allah, yang apabila pengorbanannya diterima maka akan mendapatkan keadilan di sisi-Nya. Setelah kurban dipersembahkan, Allah hanya menerima kurban yang Habil berikan. Hal ini membuat Qabil marah dan dengki terhadap Habil. Sifat dengki yang ada di dalam diri Qabil membuatnya memutuskan untuk membunuh saudaranya itu. Sekalipun Habil telah memberikannya nasihat, Qabil tidak menghiraukannya. Menurut pendapat beberapa ulama, lokasi tempat Qabil membunuh Habil saat itu di kawasan pegunungan Qasiun wilayah utara Damaskus, lebih tepatnya di sebuah gua bernama gua Dam. Pada saat Habil sedang tertidur, Qabil membunuh Habil dengan cara melemparkan batu ke arah kepala Habil, hingga kepalanya pecah. Riwayat lain menyatakan bahwa Habil dicekik dan digigit hingga akhirnya matilah Habil ditangan Qabil. Peristiwa ini adalah kematian pertama yang terjadi di muka bumi dan kejahatan pertama yang dilakukan manusia. Baca juga Persekusi, Kekerasan, dan Kisah Qabil Dan HabilSetelah ia membunuh Habil, Qabil pun bingung apa yang harus ia perbuat terhadap jenazah saudaranya tersebut sebab jenazah Habil adalah yang pertama kali di muka bumi. Qabil pun menggotong mayat Habil selama kurang lebih setahun, hingga dalam keadaan demikian Allah mendatangkan dua burung gagak yang sedang bertarung dan menyebabkan salah satunya mati. Maka gagak yang masih hidup mengais-ngais tanah hingga membuat lubang untuk mengubur burung gagak yang mati. Melihat kejadian itu, Qabil mengambil pelajaran tentang cara mengubur jenazah saudaranya itu. Mengetahui kematian anaknya Habil, Nabi Adam dilanda kesedihan yang mendalam. Hingga Allah memberinya karunia seorang anak sebagai pengganti Habil yang bernama Syith, yang memiliki makna โ€œKarunia dari Allahโ€ dan ia pun memiliki sifat yang sama seperti Habil. Ketika Syith telah dewasa, Nabi Adam menyampaikan pesan-pesan kepada anaknya Syith, di antaranya adalah Janganlah kamu merasa aman di dunia. Seperti diriku yang merasa aman hidup di Syurga, yang pada akhirnya aku diturunkan oleh Allah di dunia, Janganlah kamu bertindak menurut kemauan istrimu. Karena aku mengikuti hawa nafsu istriku Hawa, sehingga memakan buah pohon terlarang, lalu aku menyesalinya, Setiap perbuatan yang ingin kamu lakukan, maka renungkanlah terlebih dahulu akibat yang akan ditimbulkan, Ketika kamu merasa takut atau ragu-ragu terhadap sesuatu, maka tinggalkanlah hal itu, Bermusyawarahlah mengenai suatu perkara. Dari Wahab bin Munabbih, ia mengatakan, โ€œKetika Nabi Adam meninggal dunia, kala itu Syith telah berusia 400 tahun, yang pada saat itu juga Syith diangkat menjadi Nabi menggantikan Nabi Adam. Allah menurunkan langsung kepada Syith berupa Pedang, tali, shahifah, tabut, dan kuda yang bernama Maimun, yang apabila kuda itu meringkik maka seluruh binatang akan menyambutnya dengan tasbihโ€. Baca juga Belajar Qurban dari Kedua Anak Nabi AdamNabi Adam memberikan wasiat kepada Syith untuk menggantikan dirinya dalam memimpin anak keturunannya untuk beribadah kepada Allah, dan selepas Nabi Adam turun Syith pun diangkat sebagai nabi kedua di muka bumi. Nabi Adam juga mewasiatkan kepadanya untuk memerangi saudaranya, Qabil. Melaksanakan wasiat sang ayah, Syith pergi untuk memerangi Qabil dan akhirnya perang pun berkecamuk. Peristiwa inilah yang menjadi perang pertama yang terjadi antara anak-anak Adam di muka bumi. Dalam peperangan itu, Syith memperoleh kemenangan. Qabil pun ditawan oleh Syith dan dihukum dengan cara dipanggang di bawah matahari sampai meninggal, riwayat lain yang mengatakan kedua tangannya dibelenggu di atas pundaknya dan ditahan di tempat yang panas hingga mati. Setelah melaksanakan wasiat yang diperintahkan sang ayah, Syith diutus ke Hindi India untuk menjadi โ€œJuru Penegak Keadilanโ€, dan Allah menjadikan silsilah keturunan seluruh manusia semuanya berasal dari keturunan Syith. Wallahu aโ€™lam bi shawwab. AN
Katakanlah(wahai Muhammad): "Wahai Ahli Kitab, marilah kepada satu Kalimah yang bersamaan antara kami dengan kamu, iaitu kita semua tidak menyembah melainkan Allah, dan kita tidak sekutukan denganNya sesuatu jua pun; dan jangan pula sebahagian dari kita mengambil akan sebahagian yang lain untuk dijadikan orang-orang yang dipuja dan didewa-dewakan selain dari Allah".
Muslim sindonews Sabtu, 22 Januari 2022 - 0814 Kisah Unuq Putri Adam yang disebut-sebut sebagai pionir seks bebas dan hamil di luar nikah banyak tersebar di jaringan YouTube. Unuq dikisahkan punya anak haram yang amat kontroversial. Bagaimana tidak, selain bertubuh mega-raksasa, sang putra hidup ribuan tahun, yakni sampai pada era Nabi Musa AS. Tak sedikit ahli tafsir yang menyatakan bahwa kisah putra Unuq yang bernama Auj adalah kisah dusta. "Cerita ngawur yang tidak ada asalnya," sanggahIbnu Katsir dalam kitabnya yang berjudul al-Bidayah wal-Nihayah . Kisah Unuq memang menarik dan mirip dongeng. Banyak keanehan-keanehan. Dan ulama tafsir perlu mengkritisi kisah ini karena dianggap sudah bertentangan dengan Al-Quran dan sunnah Nabi. Mari kita tengok kisah yang kontroversial itu. Jumlah putra dan putri pasangan Nabi Adam dan Siti Hawa lumayan banyak. Konon Siti Hawa hamil sebanyak 120 kali dan setiap kehamilan melahirkan anak kembar dua, laki dan perempuan. Maknanya, jumlah anak Nabi Adam adalah 240 orang. Hal tersebut diriwayatkan Ibnu Thabari dalam Tarikhu ath-Thabari. Soal jumlah putra putri Nabi Adam ini memang ada banyak riwayat yang berbeda. Imam Ibnu Jarir dalam kitab tarikhnya yang diriwayatkan dari beberapa perawi menyebutkan, bahwa putra putri Hawa dengan Adam tidak sebanyak itu. Hawa melahirkan 40 anak dari 20 kelahiran. Atsar ini juga disebutkan oleh Ibnu Ishaq dengan sanad yang sama. Beberapa ulama menjelaskan pada setiap kelahirannya dua anak kembar, satu orang putra dan satu orang putri, anak pertama mereka adalah Qobil dan Iqlima, sedangkan anak terakhirnya bernama Abdul Mugits dan Ammatul Mugits. Lahir Tunggal Hanya saja, dalam kisah Unuq lain lagi. Diriwayatkan bahwa ada satu-satunya turunan Nabi Adam AS yang lahir tunggal. Dia adalah Unuq. Dia memiliki ciri yang unik yakni dengan 2 kepala, sebagaimana kepalanya terdapat pada masing-masing bahu, yakni kiri dan kanan. Kemudian ciri berikutnya memiliki 20 jari tangan, yakni telapak tangan masing-masing 10 jari. Memiliki kuku yang panjang dan bengkok. Diriwayatkan, Hawa dengan jiwa keibuannya, tetap merawat Unuq hingga si anak dewasa. Terjadilah peristiwa pembunuhan pertama di bumi, yakni Qabil membunuh Habil. Atas peristiwa tersebut, Qabil meninggalkan gunung dan menempati lembah. Maka terpisahlah, kedua kelompok anak Adam dengan balada yang berbeda. Kelompok yang beriman bersama Adam dan Hawa menempati puncak gunung. Sementara Qabil dan keturunannya menempati lembah. Hawa memperlakukan anaknya sama, merawatnya agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Itu menjadi ciri keturunannya yang mendiami puncak, sementara yang senang melanggar perintah Allah menempati lembah. Saat berangkat dewasa, Unuq bergabung dengan Qabil. Ini terjadi setelah Nabi Adam AS wafat. Beberapa sejarawan menyebutkan, bahwa sebelum meninggal dunia, Adam merasakan hidup bersama anak, cucu, cicit, dan seterusnya hingga berjumlah orang. Nah, ketika Nabi Adam wafat, seluruh keturunan Adam menangis selama tujuh hari tujuh malam karena duka. Melihat hal tersebut, maka setan menggoda mereka. Setan merayu anak-anak Adam yang ada di lembah, sebab perangai anak Adam di lembah tersebut mudah tergoda oleh setan. Iblis menawarkan untuk menghibur mereka dengan musik. Maka dari sinilah bermula musik, berupa seruling. Dan suara suling tersebut terdengar sangat jauh. Hingga ke puncak. Mereka yang sedang berduka tiba-tiba menjadi heran dengan suara yang aneh tersebut. Mendayu-dayu, dan sesekali dengan suara yang menyayat jiwa mereka. Mereka yang ada di gunung terperanjat, namun mereka tetap bisa mengontrol diri. Kecuali Unuq Binti Adam. Dengan hati bergejolak, ia meninggalkan puncak dan menuju lembah bergabung bersama Qabil dan saudaranya yang lain, menikmati musik dan tarian. Di lembah, Unuq berjumpa dengan banyak lelaki. Dan Unuq pun kecanduan seks bebas. Banyak lelaki menggaulinya. Setiap bertemu laki-laki dia melakukan hubungan intim. Tanpa disadari, dia pun hamil tanpa tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung, Sejatinya, Unuq tidaklah cantik. Bahkan bisa dibilang, buruk rupa sehingga mustahil ada lelaki suka padanya. Namun, Unuq punya ilmu sihir yang membuat lelaki terpedaya. Ia bisa menaklukkan tiap lelaki yang dikehendakinya. Unuq akhirnya melahirkan anak lelaki bernama Wajh alias Auj alias Uajh atau sebut saja Auj bin Unuq. Nasabnya ibu karena tidak mereka ketahui siapa ayahnya. Siti Hawa sedih atas lelakuan putrinya itu. Maka beliau pun berdoa kepada Allah SWT, agar anaknya tersebut segera lenyap dari muka bumi. Allah pun mengutus singa sangat besar, yang melebihi ukuran gajah. Singa menyerang Unuq, merusak seluruh badannya. Inilah kematian pertama oleh binatang. Auj bin Unuq Membantu Nabi Nuh Unuq mati setelah setahun melahirkan Auj. Selanjutnya, Auj tumbuh menjadi orang yang sangat besar tubuhnya; tingginya mencapai 600 siku orang dahulu, yaitu sama dengan satu setengah siku orang sekarang, dan lebarnya seukuran itu, sampai-sampai ada sebuah riwayat ketika angin topan datang, angin tersebut tingginya tidak melebihi lutut Auj. Apabila dia duduk di atas gunung, tangannya dia ulurkan ke laut mengambil ikan, dan kemudian memanggangnya di matahari. Dan apabila dia marah kepada sebuah penduduk kampung, dia mengencingi mereka sehingga mereka tenggelam dalam air kencingnya. Menurut sebuah riwayat, Auj menguasai sebuah penduduk kampung. Diriwayatkan pula bahwa Auj bin Unuq hidup berumur tahun. Dia masih hidup hingga zaman Nabi Musa. Diriwayatkan, pada era Nabi Nuh, Auj bin Unuq berjasa membantu sang Nabi mengangkut kayu-kayu besar untuk membuat kapal. Dikisahkan, Allah memerintahkan Nabi Nuh AS pergi ke Kufah untuk mengangkut pohon Saj. Akan tetapi, Nabi Nuh bingung bagaimana cara mengangkutnya. Maka, Allah memberi wahyu kepadanya bahwa Auj bin Unuq bisa memikulnya. Setelah Allah memberi wahyu kepada Nabi Nuh bahwa yang mampu memikul kayu itu adalah Auj dari Kufah ke tanah Hirah, suatu perkampungan dekat dengan Baghdad, maka Nabi Nuh mendatangi Auj dan memintanya memikulkan kayu tersebut untuknya. Auj berkata, "Aku tidak akan memikulnya kecuali engkau mengenyangkanku dengan roti." Kebetulan, pada waktu itu Nabi Nuh membawa 3 roti dari kacang. Dia memberikan selembar roti itu kepada Auj dan berkata, "Makanlah roti itu!" Melihat itu, Auj pun tertawa dan berkata, "Seandainya roti ini sebesar gunung itu, ia tidak akan membuatku kenyang, apalagi roti ini hanya selembar." Mendengar ucapan Auj, Nabi Nuh memotong selembar roti itu dan memberikan kepadanya dan berkata, "Bacalah bismillahirrahmaanirrahiim kemudian makan potongan roti ini." Auj pun memakannya dan kemudian dia diberi lembaran roti yang kedua. Lembaran roti yang kedua baru setengah, Auj telah kenyang dan tidak sanggup memakan apa pun. Setelah memakan roti itu, Auj membawa semua kayu tersebut dari Kufah menuju Hirah dalam sekali pemberangkatan. Di era Nabi Musa Tatkala Nabi Nuh merampungkan membuat bahtera dan banjir mulai datang, Auj memohon kepada Nabi Nuh agar ia diberi tempat dalam bahtera tersebut. Akan tetapi Nabi Nuh menolak keinginannya itu. Saat banjir melanda seluruh dunia, tinggi air tidak mencapai lutut Auj bin Unuq, Auj pun hidup hingga masa Nabi Musa AS. Auj membenci Musa dan ingin membunuhnya. Dia menghampiri tentara Musa untuk mengetahui jumlah mereka. Dia mendapatkan mereka hanya kumpulan orang dalam satu farsakh. Lalu dia pergi ke sebuah gunung dan kemudian mencabut gunung itu dari bumi. Gunung itu dibawanya di atas kepalanya dan datang untuk menimpakannya ke tentara Nabi Musa. Pada saat itu, Allah mengutus burung Hud-hud yang paruhnya diciptakan dari besi. Burung Hud-hud itu turun di atas batu tersebut dan mulailah mematukinya hingga membuatnya berlubang, lalu ia turun ke pundak Auj, dan kemudian masuk ke dalam mantelnya hingga Auj tidak bisa bergerak. Ketika Nabi Musa melihat itu, dia menghampirinya dan memukulnya dengan tongkatnya, yang panjangnya 10 siku, sambil melompat ke udara setinggi 10 siku. Tingginya Nabi Musa adalah 10 siku; jadi, pukulannya ke betis Auj pun tidak sampai. Akan tetapi, setelah Musa memukulnya, Auj tersungkur dan kemudian meninggal serta terlempar di lapangan kosong seperti gunung yang besar. Diriwayatkan bahwa di negeri Tatar Tartares ada sungai yang bernama ath-Thai. Di sana terdapat jembatan lengkung yang besar. Konon, jembatan tersebut berasal dari tulang Auj bin Unuq dan merupakan salah satu dari keajaiban dunia. Kisah Dusta Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni dalam bukunya berjudul Shahih Qashashil Quran dan diterjemahkan menjadi "Kisah-Kisah dalam Al-Quran" oleh Muhyiddin Mas Rida dan Muhammad Khalid Al-Sharih menyebutkan Auj bin Unuq termasuk kisah dusta. Auj bin Unuq, sebagaimana disebut dalam riwayat adalah orang kafir yang suka membangkang, sombong dan jahat. Setelah itu, pada banjir di era Nabi Nuh, Allah tidak membinasakannya sekalipun dia dikenal membangkang, kafir, sombong, jahat, dan anak pezina. Itu aneh. Secara akal, Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir mengatakan, bagaimana mungkin Allah membinasakan anak Nuh karena kekufurannya, dan ayahnya adalah seorang Nabi dan pemimpin orang beriman, sedangkan Allah tidak membinasakan Auj bin Unuq. Padahal, dia lebih zalim dan melampaui batas dari apa yang mereka sebutkan. Ibnu Katsir kemudian menyalahkan riwayat ini karena bertentangan dengan Al-Quran dan hadits shahih. Sedangkan dalil naqli dari Al-Quran, Allah SWT berfirman " Dan Kami tenggelamkan golongan yang itu ." QS Asy-Syuara 66. Allah SWT juga berfirman, " Nuh berkata, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi ." QS Nuh 26 Riwayat-riwayat ini juga bertentangan dengan hadits shahih, dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah menciptakan Adam, panjangnya enam puluh hasta, kemudian ukuran penciptaan itu terus berkurang hingga sekarang." Ini merupakan hadits shahih dari Nabi SAW yang tidak pernah berbicara karena mengikuti hawa nafsu. " Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya ." QS An-Najm 4 Kenyataannya tinggi manusia terus berkurang mulai dari diciptakan Adam hingga sekarang. Ini berarti bahwa tidak ada keturunan Adam yang lebih tinggi darinya. "Saya kira riwayat tentang Auj bin Unuq ini tidak lain berasal dari orang kafir yang notabene merupakan musuh para nabi. Wallahu alam," ujar Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir. Kemudian Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan kedustaan dari riwayat ini, dia berkata "Tidak terlalu mengherankan bahwa mereka berani berdusta kepada Allah. Namun yang lebih mengherankan apabila ada orang yang berani memasukkan hadits ini ke dalam kitab-kitab para ulama dan kitab-kitab tafsir yang diakui serta tidak menjelaskan kerancuannya." Menurut ahli kitab, Auj bin Unuq bukan berasal dari keturunan Nuh melainkan keturunan Adam. Semenara Allah SWT berfirman " Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan ." QS Ash-Shaffat 77 Allah memberitahukan bahwa semua orang yang masih hidup di muka bumi termasuk keturunan Nuh. Seandainya Auj itu memang benar ada, niscaya dia tidak hidup lagi setelah Nuh. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menambahkan, "Tidak diragukan lagi bahwa hadits ini dan semacamnya dibuat oleh orang kafir dari ahli kitab yang mengejek para rasul dan pengikutnya."
SejarahNabi Adam AS: Adam (Ibrani: ืึธื“ึธื; Arab: ุขุฏู…, berarti tanah, manusia atau cokelat muda) adalah tokoh dari Kitab Kejadian, Perjanjian Lama, Al-Quran dan Kitรกb-i-รqรกn.Menurut mitos penciptaan dari agama-agama Abrahamik dia adalah manusia pertama dan menurut agama samawi pula merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia.Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda NABI Syith di lahirkan sekitar 3630-2718 SM, meninggal pada usia 1042 tahun. Menikah dengan Azura Hazurah, kemudian mengandung seorang anak yang bernama Enos pada usia 105 tahun. Nabi Syith atau Seth merupakan anak lelaki ketiga kepada Nabi Adam dan Hawa, juga merupakan adik bongsu terakhir kepada Habil dan Qabil. Nabi Syith merupakan satu-satunya anak Nabi Adam yang dilahirkan oleh Hawa tidak mempunyai kembar anak-anak lain dilahirkan kembar dan berpasang-pasangan. Nabi Syith diangkat sebagai nabi selepas Nabi Adam menjadikannya nabi kedua di atas muka bumi ini. Beliau yang dianggap sebagai salah satu dari nabi-nabi dalam Islam. Ia juga termasuk guru Nabi Idris yang pertama kali mengajarkan baca-tulis, ilmu falak, menjinakkan kuda dan lain-lain. BACA JUGA Dimana Nabi Adam Pertama Kali Menginjakkan Kaki di Bumi? Wahab bin Munabbih mengatakan, ketika Adam meninggal, Syith telah berusia 400 tahun. Dia telah diberi tabut, tali, pedang, dan kudanya yang bernama Maimun yang telah diturunkan kepadanya dari surga. Apabila kuda itu meringkik, semua binatang yang melata di bumi menyambutnya dengan tasbih. Syith telah diwasiati untuk memerangi saudaranya, Qabil. Dia pergi untuk memerangi Qabil dan akhirnya perang itu pun berkecamuk. Itulah perang pertama yang terjadi antara anak-anak Adam di muka bumi. Dalam peperangan itu, Syith memperoleh kemenangan dan dia menawan Qabil. Qabil sebagai tawanan berkata, โ€œWahai Syith, jagalah persaudaraan di antara kita.โ€ Syith berkata, โ€œMengapa engkau sendiri tidak menjaganya? Engkau telah membunuh saudaramu, Habil.โ€ Kemudian Qabil ditawan oleh Syith; kedua tanganya dibelenggu di atas pundaknya, dan dia ditahan di tempat yang panas sampai meninggal. Anak-anak Qabil bermaksud menguburkannya. Tiba-tiba Iblis datang kepada mereka dalam rupa malaikat. Iblis berkata kepada mereka, โ€œJangan dikubur di dalam bumi.โ€ Iblis membawakan dua batu hablur yang telah dilubangi tengah-tengahnya. Dia menyuruh mereka memasukkan Qabil ke dalam ruang antara dua batu hablur itu, memakaikannya pakaian terindah dan meminyakinya dengan ramuan-ramuan tertentu sehingga dia tidak akan mengering. Lalu Iblis menyuruh mereka menyimpannya di sebuah rumah, diletakkan di atas kursi yang terbuat dari emas dan memerintahkan kepada setiap orang yang masuk ke rumah itu untuk bersujud kepadanya sebanyak tiga kali. Iblis memerintahkan kepada mereka untuk merayakan upacara setiap tahun untuknya dan berkumpul di sekitarnya. Kemudian Iblis mewakilkan urusan ini kepada setan. Setan itulah yang kemudian berkomunikasi dengan mereka sehingga manusia terus-menerus sujud kepada Qabil. Sementara Syith, setelah dia menunaikan tugasnya memerangi Qabil, pulang ke negeri Hindi India dan menetap di sana sebagai juru pemutus yang adil di antara manusia. Wahab bin Munabbih mengatakan bahwa Hawa, istri Adam, meninggal di zaman anaknya, Syith. Setelah meninggalnya Adam, Hawa tidak hidup lama, hanya setahun, dan meninggal di hari Jumat dalam waktu yang sama ketika dia diciptakan. Diriwayatkan bahwa Hawa dikuburkan berdekatan dengan Adam. Setelah kepergian mereka, Allah menurunkan 50 sahifah kepada Syith. Dialah orang pertama yang mengeluarkan kata-kata hikmah. Dialah yang pertama kali melakukan transaksi dengan emas dan perak dan orang pertama yang memperkanalkan jual beli, membuat timbangan, dan takaran. Dan dialah orang pertama yang menggali barang tambang dari dalam bumi. Selanjutnya, Syith mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Anusy. Di kening Syith terdapat cahaya Muhammad saw yang berpindah kepadanya dari Adam. Setelah Anusy lahir, cahaya tersebut berpindah ke keningnya. Oleh karena itu, Syith tahu bahwa ajalnya sudah dekat. Dia melihat rambut-rambut yang diberikan oleh Adam dan ternyata dia melihat rambut-rambut tersebut telah memutih. Maka, pada tahun itu Syith meninggal dunia dalam umur 1042 tahun. Wahab bin Munabbih mengatakan, setelah Syith meninggal, dia digantikan oleh anaknya, Anusy. Sebelum meninggal, Syith menyerahkan tabut, tali, suhuf, dan cincin kepada Anusy. Anusy berperilaku dengan baik dan memutuskan dengan benar. BACA JUGA Beberapa Pendapat soal Tempat Makam Nabi Adam Kemudian dia menikah dengan seorang wanita yang kemudian mengandung seorang anak. Setelah anak itu lahir, cahaya Muhammad saw yang ada pada Anusy pindah ke wajahnya. Anak tersebut diberi nama Qainan. Anusy terus melakukan kebiasaannya sampai dia menemui ajalnya. Sebelum meninggal, dia serahkan tabut dan shuhuf kepada anaknya, Qainan. Dia memberi wasiat dan mengangkatnya sebagai pengganti setelahnya. Wahab bin Munabbih mengatakan, setelah Qainan diangkat menjadi pemimpin setelah bapaknya, dia muncul di antara manusia dengan adil. Menjalankan perilaku yang baik, kemudian menikah dengan seorang wanita yang bernama Uthnuk. Dari pernikahan tersebut, Uthnuk mengandung seorang anak laki-laki. Setelah lahir, anak tersebut diberi nama Mahlaila dan cahaya Muhammad saw pindah ke keningnya. Selanjutnya, Qainan sakit, yang membawanya kepada kematian. Maka, dia serahkan tabut dan suhuf kepada anaknya dan mengangkatnya sebagai penggantinya. Berikutnya Mahlaila meninggal dan cahaya beralih ke anaknya yang bernama Yarid. Yarid pun meninggal dan cahaya itu berpindah ke anaknya yang bernama Ukhnukh, yang kemudian dikenal dengan Idris. [] SUMBER ANKHTU Ahliakademik itu turut memberi contoh kisah yang berlaku kepada Abdullah bin Mas'ud seperti yang tertulis dalam Hadis Riwayat Ahmad dan Ibn Hibban. "Diceritakan bahawa Abdullah bin Mas'ud bertubuh kurus dan mempunyai betis kecil yang apabila beliau berjalan, kelihatan seperti tempang. loading...Dikisahkan Auj bin Unuq lolos dari maut saat banjir di era Nabi Nuh. Foto/Ilustrasi YouTube Kisah Unuq Putri Adam yang disebut-sebut sebagai pionir seks bebas dan hamil di luar nikah banyak tersebar di jaringan YouTube. Unuq dikisahkan punya anak haram yang amat kontroversial. Bagaimana tidak, selain bertubuh mega-raksasa, sang putra hidup ribuan tahun, yakni sampai pada era Nabi Musa AS . Tak sedikit ahli tafsir yang menyatakan bahwa kisah putra Unuq yang bernama Auj adalah kisah dusta. "Cerita ngawur yang tidak ada asalnya," sanggah Ibnu Katsir dalam kitabnya yang berjudul al-Bidayah wal-Nihayah. Baca Juga Kisah Unuq memang menarik dan mirip dongeng. Banyak keanehan-keanehan. Dan ulama tafsir perlu mengkritisi kisah ini karena dianggap sudah bertentangan dengan Al-Qur'an dan sunnah Nabi .Mari kita tengok kisah yang kontroversial itu. Jumlah putra dan putri pasangan Nabi Adam dan Siti Hawa lumayan banyak. Konon Siti Hawa hamil sebanyak 120 kali dan setiap kehamilan melahirkan anak kembar dua, laki dan perempuan. Maknanya, jumlah anak Nabi Adam adalah 240 orang. Hal tersebut diriwayatkan Ibnu Thabari dalam Tarikhu ath-Thabari. Soal jumlah putra putri Nabi Adam ini memang ada banyak riwayat yang berbeda. Imam Ibnu Jarir dalam kitab tarikhnya yang diriwayatkan dari beberapa perawi menyebutkan, bahwa putra putri Hawa dengan Adam tidak sebanyak itu. Hawa melahirkan 40 anak dari 20 kelahiran. Atsar ini juga disebutkan oleh Ibnu Ishaq dengan sanad yang sama. Beberapa ulama menjelaskan pada setiap kelahirannya dua anak kembar, satu orang putra dan satu orang putri, anak pertama mereka adalah Qobil dan Iqlima, sedangkan anak terakhirnya bernama Abdul Mugits dan Ammatul Mugits. Baca Juga Lahir TunggalHanya saja, dalam kisah Unuq lain lagi. Diriwayatkan bahwa ada satu-satunya turunan Nabi Adam AS yang lahir tunggal. Dia adalah Unuq. Dia memiliki ciri yang unik yakni dengan 2 kepala, sebagaimana kepalanya terdapat pada masing-masing bahu, yakni kiri dan ciri berikutnya memiliki 20 jari tangan, yakni telapak tangan masing-masing 10 jari. Memiliki kuku yang panjang dan Hawa dengan jiwa keibuannya, tetap merawat Unuq hingga si anak dewasa. Terjadilah peristiwa pembunuhan pertama di bumi, yakni Qabil membunuh peristiwa tersebut, Qabil meninggalkan gunung dan menempati lembah. Maka terpisahlah, kedua kelompok anak Adam dengan balada yang berbeda. Kelompok yang beriman bersama Adam dan Hawa menempati puncak gunung. Sementara Qabil dan keturunannya menempati memperlakukan anaknya sama, merawatnya agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Itu menjadi ciri keturunannya yang mendiami puncak, sementara yang senang melanggar perintah Allah menempati berangkat dewasa, Unuq bergabung dengan Qabil. Ini terjadi setelah Nabi Adam AS wafat. Beberapa sejarawan menyebutkan, bahwa sebelum meninggal dunia, Adam merasakan hidup bersama anak, cucu, cicit, dan seterusnya hingga berjumlah ketika Nabi Adam wafat, seluruh keturunan Adam menangis selama tujuh hari tujuh malam karena duka. Melihat hal tersebut, maka setan menggoda merayu anak-anak Adam yang ada di lembah, sebab perangai anak Adam di lembah tersebut mudah tergoda oleh setan. Iblis menawarkan untuk menghibur mereka dengan dari sinilah bermula musik, berupa seruling. Dan suara suling tersebut terdengar sangat jauh. Hingga ke puncak. Mereka yang sedang berduka tiba-tiba menjadi heran dengan suara yang aneh tersebut. Mendayu-dayu, dan sesekali dengan suara yang menyayat jiwa yang ada di gunung terperanjat, namun mereka tetap bisa mengontrol diri. Kecuali Unuq Binti Adam. Dengan hati bergejolak, ia meninggalkan puncak dan menuju lembah bergabung bersama Qabil dan saudaranya yang lain, menikmati musik dan tarian. Baca Juga Di lembah, Unuq berjumpa dengan banyak lelaki. Dan Unuq pun kecanduan seks bebas. Banyak lelaki menggaulinya. Setiap bertemu laki-laki dia melakukan hubungan intim. Tanpa disadari, dia pun hamil tanpa tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung,
Ayesha ejaan lain dari Aisyah (istri Nabi Muhamamd). Ia dikenal dengan pribadi yang cerdas. Azalea: bunga, anggun, dan demokrasi. Azura: langit biru. Ini merupakan nama salah seorang putri Nabi Adam dan Hawa yang menikah dengan Nabi Syits AS. Chayra: kebaikan. Chandani: sinar rembulan. Clemira: terang, menerangi, putri yang pintar.
Kisah nabi dan rasul selalu berhasil menarik perhatian. Melalui cerita-ceritanya, kita dapat memiliki gambaran tentang betapa baik dan mulianya sosok nabi tersebut sehingga patut dijadikan sebagai panutan. Mempelajari kisah nabi dan rasul ini bisa menambah ilmu pengetahuan. Selain itu, juga dapat memberikan pelajaran tersendiri yang diambil dari kisah-kisahnya. Jadi, bermanfaat bagi kehidupan. Sebaiknya, kisah nabi dan rasul dikenalkan para orangtua sejak masa ini karena anak membutuhkan metode belajar yang menyenangkan. Misalnya, dari bercerita tentang kisah nabi dan rasul melalui buku bergambar atau ilustrasi menarik. Salah satu cerita yang bisa dibagikan, yaitu kisah Nabi Adam AS, manusia pertama ciptaan Allah SWT. Beserta awal mula munculnya kehidupan di muka rangkum kisah Nabi Adam dari buku โ€œKisah 25 Nabi dan Rasulโ€ yang disusun oleh Muflihun Hasan dan berbagai sumber lainnya. 1. Allah SWT telah menciptakan bumi, malaikat, dan IslamiJauh sebelum Nabi Adam diciptakan, Allah SWT telah lebih dahulu menciptakan langit, bumi, dan seluruh isinya. Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran surah Hud ayat 7, Allah SWT menciptkan langit dan bumi dalam waktu 6 masa, 1 hari atau 1 masa di sisi Allah sama dengan 1000 tahun menurut hitungan manusia. Allah SWT adalah Sang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jadi, apabila Dia menghendaki untuk menciptakan sesuatu, Dia hanya perlu berfirman, โ€œKUNโ€ jadilah, maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya. Tidak hanya menciptakan langit, bumi, dan isinya, Allah SWT menciptakan malaikat. Malaikat dibuat dari Nur atau cahaya sebagai makhluk yang selalu taat kepada Allah SWT. Malaikat memiliki akal, tetapi tidak dianugerahi nafsu sehingga tidak makan, tidak minum, tidak bersyahwat, tidak pernah berdosa, dan tidak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Selain malaikat, Allah SWT juga menciptakan jin atau iblis yang terbuat dari api. Berbeda dengan malaikat, jin atau iblis ini memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Terdapat jin yang patuh terhadap Allah SWT, ada pula jin yang membangkang sehingga disebut sebagai iblis atau setan. Iblis merupakan nenek moyang setan. Baik iblis maupun keturunannya, mereka sangat ingkar pada Allah SWT. Bahkan, tugasnya selalu menggoda manusia untuk berada dalam jalan yang sesat dan buruk. Hingga akhirnya, manusia yang sama berdosanya itu masuk ke neraka bersama mereka. 2. Nabi Adam diciptakan sebagai pengatur IslamiSetelah menciptakan bumi beserta isinya, lalu malaikat, dan juga iblis. Allah SWT kembali menciptakan makhluk lain, ialah manusia dari tanah liat dan lumpur malaikat sempat bertanya pada Allah SWT dan berkata kurang setuju, โ€œMengapa Engkau akan menciptakan manusia yang hanya akan berbuat kerusakan di muka bumi, mereka akan saling bermusuhan, dan saling menumpahkan darah membunuh antar sesamanya. Bukankah kamu senantiasa patuh dan mengagungkan nama-Mu?โ€.Allah SWT pun berfirman, โ€œSesungguhnya aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui,โ€ Qs. Al-Baqarah 30. Kemudian, Allah SWT menghembuskan ruh kepadanya sehingga dapat hidup seperti manusia saat ini. Manusia pertama tersebut bernama Nabi Adam. Allah SWT sengaja menciptakan Nabi Adam untuk menjadi pengatur atau pengelola di bumi. Selain itu, Allah SWT juga menganugrahkan akal dan nafsu, serta dibekali dengan ilmu dan hikmah. Hal ini membuat manusia memiliki kelebihan dibandingkan makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya. 3. Para malaikat dan iblis diperintahkan bersujud pada Nabi IslamiUsai menciptakan Nabi Adam, Allah SWT pun memerintahkan para malaikat, jin, dan iblis untuk bersujud kepadanya. Sebagai bentuk rasa hormat kepada Nabi Adam. Malaikat yang taat langsung mematuhi perintah Allah SWT dan bersujud di hadapan Nabi iblis menolaknya dengan membangkang kepada perintah Allah SWT sehingga tidak mau bersujud pada Nabi Adam karena merasa sombong dan menganggap dirinya lah yang paling baik. Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 34, โ€œDan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.โ€Ketika mendengarnya, Allah SWT murka. Lalu, mengutuk hingga mengeluarkan iblis dari surga. Iblis yang rela diusir tersebut pun memohon kepada Allah SWT untuk dibiarkan hidup dengan umur panjang hingga hari kiamat tiba. Masih dalam sifatnya yang jahat, iblis kemudian bertekad dan bersumpah untuk menyesatkan Nabi Adam beserta keturunannya agar berbuat dosa pada Allah SWT. Editors' Picks4. Dahulu, Nabi Adam tinggal di IslamiDalam hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Nabi Adam memiliki tinggi hingga 60 hasta dengan rambut yang lebat. โ€œSesungguhnya, Allah telah menciptakan Adam dalam bentuk seorang laki-laki yang tubuhnya sangat tinggi dan rambutnya sangat lebat. Tubuhnya seperti buah kurma yang menjulang sangat tinggi.โ€Sebagai makhluk yang diciptakan lebih sempurna dari malaikat dan iblis, Nabi Adam diberkahi dengan akal, nafsu, ilmu, dan hikmah. Allah SWT juga mengajarkan nama-nama benda yang dilihatnya ketika hidup di surga. Hal ini dijelaskan dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 31 yang artinya, โ€œDan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar!"โ€Kemudian, Adam menyebutkan nama-nama benda yang dimaksud sehingga malaikat pun kagum seraya memberi hormat padanya. Surga, tempat tinggal Nabi Adam ini terasa sangat indah, damai, dan nyaman untuk dihuni. Segala kebutuhannya juga terpenuhi dengan baik. Namun, ada satu hal yang membuat Nabi Adam merasa kurang. Nabi Adam kesepian karena tidak memilikin teman. Padahal, semua makhluk di surga saling berpasangan. 5. Allah SWT menciptakan Hawa sebagai teman hidup Nabi IslamiSebagai Sang Maha Tahu atas segala sesuatu, termasuk perasaan dalam hati makhluk-Nya. Allah SWT pun menciptakan manusia kembali sebagai teman dan pasangan untuk Nabi Adam. Ketika Nabi Adam tertidur, Allah SWT menciptakan manusia lain berjenis kelamin perempuan bernama Hawa, dari tulang rusuk Nabi Adam. Saat terbangun, Nabi Adam pun terkejut akan kehadiran Hawa dan merasa senang ketika mengetahui bahwa Hawa datang sebagai teman hidupnya. Dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 1, Allah SWT berfirman yang artinya, โ€œWahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu Adam, dan Allah menciptakan pasangannya Hawa dari diri-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.โ€Kemudian, Allah SWT persilakan Nabi Adam dan Hawa tinggal di surga untuk menikmati semua nikmat-Nya. Hanya saja, Allah SWT melarang Nabi Adam dan Hawa untuk mendekati salah satu pohon di dalam Nabi Adam dan Hawa terbuai bujukan IslamiAllah SWT menjelaskan dalam Alquran Surah Al-Araf ayat 19 yang artinya, โ€œWahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. Apabila didekati kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.โ€Pohon yang dimaksud adalah pohon buah khuldi. Namun, Nabi Adam dan Hawa tidak bisa menepati janjinya pada Allah SWT sehingga melanggar perintah dengan memakan buah khuldi. Hal ini karena adanya bujukan dan rayuan dari iblis. Saat iblis yang terusir kembali masuk ke surga, iblis berusaha keras menyesatkan Nabi Adam dan Hawa untuk memakan buah khuldi. Meski usahanya meyakinkan Nabi Adam dan Hawa berulang kali ditolak, iblis tidak tinggak diam. Iblis kembali membisikkan tipu muslihatnya kepada Nabi Adam dan Hawa. Hingga akhirnya memetik dan memakan buah khuldi. Peristiwa tersebut diterangkan dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 36 yang artinya, โ€œLalu setan memperdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya di sana surga. Dan Kami berfirman, "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan."โ€Usai memakan buah khuldi, Adam dan Hawa menyesal dan seluruh auratnya terbuka. Keduanya kebingungan dan berjalan kesana-kemari sekaligus berusaha menutup aurat mereka dengan dedaunan surga. 7. Nabi Adam, Hawa, dan iblis turun ke IslamiKeduanya berkata, โ€œYa Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.โ€Meski Nabi Adam dan Hawa telah berusaha memohon ampunan dan Allah SWT memaafkan serta menerima tobatnya, tetapi keputusan untuk keluar dari surga tidak dapat dihindari. Allah SWT tetap mengeluarkan Nabi Adam dan Hawa dari surga yang penuh dengan kenikmatan. Hal ini sesuai dengan kehendakNya yang menciptakan manusia sebagai pengatur atau pengelola di bumi. Iblis pun kembali terusir dari surga dan harus hidup di bumi meski pada alam yang berbeda dengan manusia. Di bumi inilah, manusia hidup, mati, dan dibangkitkan oleh Allah SWT. Selain itu, di bumi juga lah iblis akan terus merayu dan menggoda untuk membawa manusia ke dalam keburukan. Sebagaimana sumpah iblis dalam Alquran Surah Al-Araf ayat 16โ€“17 yang artinya, โ€œIblis menjawab, Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.โ€Namun, jika manusia senantiasa mengikuti petunjuk dari Allah SWT dan berada dalam jalan yang lurus, yaitu ajaran agama, niscaya akan selamat dari tipu daya iblis. Seperti firman-Nya dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 38โ€“39 yang artinyaโ€œKami berfirman, "Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.โ€8. Setelah berhasil bertemu, kehidupan di bumi pun IslamiAkhirnya, Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke muka bumi dalam keadaan terpisah. Keduanya berpencar dan saling mencari dalam waktu yang sangat lama. Belum lagi, banyak rintangan yang dilalui karena pada saat itu keadaan bumi cukup menyeramkan dan tidak ada manusia. Digambarkan bahwa keadaan bumi terdiri dari gunung-gunung yang menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, sungai-sungai besar maupun kecil membentang, hutan belantara lebat, semak-semak membelukar, dan binatang buas berkeliaran. Selain itu, terdapat tantangan lain, berupa angin, badai, petir, hujan, panas matahari, gempa, topan, dan gejala alam lainnya. Meski dipenuhi hambatan, Allah SWT telah menganugrahkan Nabi Adam dan Hawa akal sehat untuk mengatasi kesulitan hidupnya di dunia. Setelah bertahun-tahun lamanya, keduanya pun dipertemukan oleh Allah SWT di Jabal Rahmah, sebuah bukit yang kerap disebut gunung. Tepatnya, di dekat Padang Arafah. Peristiwa bertemunya kembali antara Nabi Adam dan Hawa kemudian diperingati setiap tahunya oleh umat Islam seluruh dunia. Dengan cara wukuf di Padang Arafah bagi yang menjalankan ibadah haji dan puasa di hari Arafah bagi yang tidak menunaikan ibadah haji. Setelah itu, Nabi Adam bersama Hawa memulai kehidupan baru di muka bumi dan menjalani peran sebagai cikal bakal manusia. Diceritakan bahwa keduanya hidup di goa yang besar dan lebar sebagai tempat perlindungan. Adanya akal yang diberikan Allah SWT membuat Nabi Adam dan Hawa mulai mampu mengelola alam di sekitar. Hingga seiring berjalannya waktu, mereka juga dikaruniai anak. Setiap Hawa melahirkan, anaknya selalu kembar, yaitu laki-laki dan perempuan. Pada tahun pertama, anak laki-laki tersebut diberi nama Qabil. Sementara anak perempuan bernama Iqlima. Di tahun berikutnya, Nabi Adam dan Hawa kembali dikaruniai anak kembar. Dengan nama Habil dan Labuda. Baik Nabi Adam dan Hawa, mereka bekerjasama dalam membesarkan anak-anak kembarnya. Keduanya nemberikan kasih sayang serta pendidikan yang adil, tanpa harapan, anak-anaknya ini bisa memiliki keturunan lain secara luas untuk mengisi dan memakmurkan bumi Allah SWT. Itulah cerita singkat mengenai kisah Nabi Adam. Semoga Mama dan Papa yang menceritakan kisah ini pada anak-anak bisa mengambil hikmahnya. Selain itu, juga meningkatkan keimanan kita pada Allah SWT. Baca jugaMengajarkan Perbedaan Nabi dan Rasul pada Anak25 Nama Nabi dan Rasul yang Harus Dihafal Anak dalam Agama IslamKisah Nabi Ibrahim sebagai Sejarah Islam Hari Raya Idul Adha KisahMukjizat Nabi Adam AS 1. Menjadi Khalifah Pertama di Bumi 2. Mukjizat Yang Kedua adalah Memiliki Usia Panjang 1000 tahun 3. Mukjizat Yang Ketiga adalah Nabi Adam Memiliki Keturunan Terbanyak 4. Mukjizat Selanjutnya adalah Nabi Memiliki Tinggi Lebih 60 Hasta 5. Mukjizat Lainnya Adalah Nabi Adam Mampu Memberikan Usianya Kepada Nabi Daud 6. . Syekh Syamsuddin al-Qurthubi dalam kitab al-Jamiโ€™ li Ahkamil Qurโ€™an, menceritakan tentang cikal bakal pertama kali pelaksanaan kurban dilakukan. Dalam kitabnya, disebutkan bahwa orang pertama yang melakukan kurban adalah Qabil dan Habil, yaitu kedua putra Nabi Adam itu terjadi ketika Nabi Adam diperintah oleh Allah swt untuk menikahkan putra putrinya. Dalam catatan sejarah, setelah Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan ke bumi dan memiliki dua putra serta dua putri, yaitu Qabil yang kembar dengan Iqlimiya, dan Habil yang kembar dengan Layudza, Allah swt memerintahkan Nabi Adam alaihissallam untuk menikahkan putra dan putrinya yang tidak menjadi bagian saudara kembarnya Qabil dengan Layudza dan dan Habil dengan Iqlimiya.Setelah perintah itu disampaikan kepada anak-anaknya, rupanya Qabil tidak bisa menerima dengan adanya perintah ini. Ia lebih suka untuk menikahi saudara kembarnya sendiri, yaitu Iqlimiya, yang memang lebih cantik daripada Layudza. Dengan sikap sangat menolak, Qabil berkata, โ€œAku lebih berhak atas sudara perempuanku.โ€ Syekh Syamsuddin al-Qurthubi, al-Jamiโ€™ li Ahkamil Qurโ€™an, [Bairut Darul Fikr, 2003], juz 6, h. 134Qabil tidak menerima dengan perintah itu, bahkan ia berdalih bahwa seharusnya pernikahan itu terjadi di antara saudara kembar, karena baginya, saudara kembar menunjukkan hak dan tidaknya untuk dinikahi. Jika sudah kembar, maka saudara kembarnyalah yang pantas. Berbagai nasihat dan rayuan disampaikan Nabi Adam pada Qabil agar ia mau menikahi Layudza dan mengikhlaskan saudara kembarnya menikah dengan Habil. Hanya saja, berbagai upaya yang dilakukan sang ayah sama sekali tidak membuahkan hasil. Bahkan, tak sesekali Qabil melempar kata-kata tidak sopan kepadanya, ia berani berkata, โ€œAllah tidak pernah memerintahkan pernikahan ini. Semuanya hanyalah kehendakmu sendiri.โ€Sikap keras kepala yang ditampakkan oleh Qabil membuat ayahnya begitu terpukul, Nabi Adam sangat bingung untuk menyikapinya. Sebagai sosok ayah dari keduanya, Nabi Adam tidak menginginkan pernikahan itu dilaksanakan dengan cara keras kepala berupa upaya memaksa keduanya untuk sama-sama menerima. Dalam keadaan seperti itu, akhirnya Nabi Adam mengatakanูู‚ุงู„ ุขุฏู… ูู‚ุฑุจุง ู‚ุฑุจุงู†ุง ูุฃูŠูƒู…ุง ูŠู‚ุจู„ ู‚ุฑุจุงู†ู‡ ูู‡ูˆ ุฃุญู‚ ุจุงู„ูุถู„โ€œMaka Nabi Adam berkata, Lakukankalah dengan kurban. Barang siapa yang kurbannya diterima oleh Allah, dia lebih berhak untuk mendapatkan yang baik Iqlimiya.โ€™โ€ Syekh al-Qurthubi, al-Jamiโ€™ li Ahkamil Qurโ€™an, 2003, juz 6, h. 134Setelah itu, keduanya sepakat untuk melakukan kurban dan menentukan waktu kapan dilakukannya ritual itu. Qabil sangat yakin bahwa dirinya yang lebih layak dan lebih berhak untuk bisa menikahi saudara kembarnya, ia juga sangat yakin bahwa kurbannya yang akan diterima oleh Allah waktu yang telah ditentukan, masing-masing dari Qabil dan Habil sudah siap dengan kurban Syekh Dr. Wahbah az-Zuhaili, Qabil yang merupakan seorang petani mengurbankan hasil panennya, hanya saja ia memilih hasil panen yang paling buruk dan jelek. Bahkan, di tengah perjalanan, saat Qabil melihat masih ada bulir yang bagus dan baik dari hasil panen yang ia bawa, ia mengambilnya, membersihkannya, kemudian memakannya. Sedangkan Habil yang berprofesi sebagai peternak kambing membawa kambing terbaiknya untuk dikurbankan. Ia sangat berhati-hati ketika memilih, bahkan sangat memperhatikan kambingnya yang lain, karena khawatir masih ada kambing yang lebih baik dari kurban yang akan ia bawa. Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqhul Islami wa Adillatih, [Bairut Darul Fikr, 1997], juz 6, h. 158.Setelah mereka berdua melaksanakan kurban, lantas Nabi Adam berdoa kepada Allah swt untuk menentukan kurban siapa yang diterima-Nya. Setelah beberapa waktu dari doa yang dipanjatkan Nabi Adam, ternyata kurban Habil yang diterima. Dengan demikian, Habil yang berhak untuk menikahi semua itu, Qabil pun sangat iri dan marah pada saudaranya, bahkan dengan sikap tidak menerima kan hasil yang telah menjadi ketetapan Allah swt, ia mengancamnya dengan mengatakanุฃุชู…ุดูŠ ุนู„ู‰ ุงู„ุฃุฑุถ ูŠุฑุงูƒ ุงู„ู†ุงุณ ุฃูุถู„ ู…ู†ูŠุŸ ู„ุฃูŽู‚ู’ุชูู„ูŽู†ู‘ูŽูƒูŽโ€œApakah engkau akan berjalan dengan bangga di bumi ini dan orang-orang akan mengira bahwa engkau lebih baik dari diriku? Sungguh aku akan membunuhmu.โ€Mendengar ancaman saudaranya, dengan tenang Habil menjawab,ูˆู„ู… ุชู‚ุชู„ู†ูŠุŸ ูˆู„ุง ุฐู†ุจ ู„ูŠ ููŠ ู‚ุจูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู‚ุฑุจุงู†ูŠ. ูˆุฅู†ู…ุง ูŠุชู‚ุจู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ู…ุชู‚ูŠู†โ€œKenapa engkau akan membunuhku? Sedangkan tidak ada yang salah bagiku ketika Allah menerima kurbanku. Sesungguhnya Allah menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa.โ€ Syekh al-Qurthubi, al-Jamiโ€™ li Ahkamil Qurโ€™an, 2003, juz 6, h. 134Mendengar jawaban dari Habil, bertambahlah kemarahan dan sifat berang pada adiknya itu, bahkan ia benar-benar berniat untuk membunuhnya ketika sudah ada kesempatan. Qabil sangat tidak menerima dengan hasil dari kurban yang telah dilakukan, apalagi mendengar nasihat dari adiknya, ia sudah lupa akan kemanusiaan bahkan lupa dengan saudaranya sendiri, yang terlintas dalam benaknya hanyalah tentang cara untuk Syekh Abdul Haq bin Athiyah al-Andalusi dalam kitab tafsirnya, kesempatan pun datang saat Nabi Adam melakukan ibadah haji ke Baitullah al-Haram. Qabil akhirnya mempersiapkan segala kebutuhan yang ia butuhkan saat melaksanakan rencana jahatnya. Akhirnya, Qabil berhasil membunuh adiknya, Habil. Syekh Abdul Haqq bin Athiyah, Tafsir Ibnu Athiyah, [Bairut Darul Kurub, 2010], juz 2, h. 178Kisah ini sebenarnya telah tersurat secara singkat dalam Al-Qurโ€™an, Allah SWT berfirmanูˆูŽุงุชู’ู„ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ู†ูŽุจูŽุฃูŽ ุงุจู’ู†ูŽูŠู’ ุขุฏูŽู…ูŽ ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ุฅูุฐู’ ู‚ูŽุฑู‘ูŽุจูŽุง ู‚ูุฑู’ุจูŽุงู†ุงู‹ ููŽุชูู‚ูุจู‘ูู„ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูุชูŽู‚ูŽุจู‘ูŽู„ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุขุฎูŽุฑู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุฃูŽู‚ู’ุชูู„ูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุจู‘ูŽู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู†ูŽโ€œDan ceritakanlah Muhammad yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka kurban salah seorang dari mereka berdua Habil diterima dan dari yang lain Qabil tidak diterima. Dia Qabil berkata, Sungguh, aku pasti membunuhmu!โ€™ Dia Habil berkata, Sesungguhnya Allah hanya menerima amal dari orang yang bertakwa.โ€ QS. Al-Maโ€™idah 27Dari tindakan tersebut, sampai saat ini dosa Qabil akan terus bertambah bila terjadi pembunuhan, karena ia adalah orang yang pertama kali melakukan dan mencontohkan perbuatan keji itu. Sebagaimana telah disampaikan oleh Rasulullah saw, yaituู„ุงูŽ ุชูŽู‚ู’ุชูู„ู’ ู†ูŽูู’ุณู‹ุง ุธูู„ู’ู…ู‹ุง ุงูู„ุงู‘ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงุจู’ู†ู ุฃูŽุฏูŽู…ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ูƒููู’ู„ูŒ ู…ูู†ู’ ุฏูŽู…ู‘ูู‡ูุงโ€œTidaklah seseorang dibunuh dengan aniaya, kecuali putra Adam yang pertama Qabil mendapat bagian dari dosanya.โ€ HR. Al-BukhariDari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berkurban sebenarnya sudah dilakukan jauh sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw. Dalam kejadian itu, Qabil tercatat sebagai orang pertama yang tega membunuh saudaranya demi keinginan hawa nafsu belaka, disertai dengan rasa iri ketika kurban yang ia bawa tidak diterima oleh Allah swt. Disebabkan sikap iri pada adiknya, Qabil telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pembunuh pertama di balik peristiwa pertama kali dilaksanakannya kurban. .
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/4
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/753
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/787
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/862
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/183
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/282
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/193
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/632
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/311
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/618
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/311
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/226
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/462
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/21
  • 4a3jnmowwn.pages.dev/9
  • kisah azura putri nabi adam