Oleh Rhinto Sustono. SESUAI karakter batunya yang dominan biru, batu yang banyak ditemukan di pasaran dan kebanyakan berasal Srilangka, Birma, Australia, Thailand, Afrika, dan Rusia ini disebut blue shappire. Batu safir dikenal sebagai batu permata mulia yang terlihat indah dan anggun jika dikenakan. Dalam banyak literasi, safir cenderung berstruktur mineral yang merupakan kristal tunggal aluminium oksida. Sehingga batu safir termasuk dalam mineral korundum dengan kekerasan tinggi mencapai 9 skala Homs. Korundum termasuk aluminium murni, unsur minim dalam kandungannya termasuk besi, titanium, dan kromium. Karena kekerasannya, safir kerap diproduksi untuk berbagai keperluan. Tak melulu biru, varian warna safir juga ada yang merah muda, kuning, ungu, jingga, juga kehijauan. Kendati begitu, blue shappire merupakan jenis paling popular. Sehingga harganya pun melebihi black shappire safir hitam, yellow shappire Safir Kuning, atau white shappire safir putih. Tiga tahun lalu, batu safir biru terbesar berhasil ditemukan di Sri Lanka. Institut batu akik di pusat Kota Colombo juga telah melakukan sertifikasi batu itu dengan karat dan menjadi batu bersertifikat tertinggi. Batu yang terbilang luar biasa itu awalnya ditaksir seharga USD 100 juta atau setara Rp 1,3 triliun. Namun, pemilik saat itu hanya akan melepasnya dengan harga USD 175 juta setara Rp 2,4 triliun dalam lelang interna­sional. Selain berasal dari beberapa negara tadi, di nusantara juga ditemukan safir asal Pacitan Jawa Tengah dan Kalimantan. Uniknya, safir dari kedua daerah ini memiliki serat, struktur warna, dan pancaran cahayanya yang berbeda. Bagi para kolektor dan pecinta batu akik, pasti sudah mengenal tiga tipe safir biru yang amat tenar. Yakni blue safir badar emas, ceylon blue shappire star, dan vivid blue shappire. Untuk blue safir badar emas atau sering disebut batu blue safir birma ini, bentuknya shave oval cabochon dan birunya agak redup. Kemudian ceylon blue shappire star diminati penggemar kelas atas karena memiliki model buff top cutting style. Sedangkan vivid blue shappire tidak kalah unik, sehingga harganya di pasaran juga lumayan tinggi. Jenis ini merupakan batu alam asli yang memiliki warna vivid blue. Batu ini mempunyai model cutting mixed cut dengan karakter biru cerah. Selain warnanya yang menawan, blue shappire memang dikenal sebagai batu yang memiliki berbagai khasiat tertentu bagi pemakainya. Menyangkut hal ini, para kolektor dan pecinta akik sudah mengetahui sejak lama. Bahkan seorang ahli batuan dari Malaysia, Dr HC Hisham Hashim, pernah menyimpulkan jika sebuah batu berkhasiat untuk pengobatan. Sebab batu memang mempunyai gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik inilah yang bisa membenahi medan elektromagnetik dalam tubuh manusia. Ia menyebut, tubuh manusia punya satu medan magnet, jika tidak seimbang maka akan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Manfaat Dengan berbagai argumentasi, blue sapphire diyakini dapat meningkatkan kadar potasium, magnesium, kalsium, dan melepaskan depresi mental. Secara klinis, batu ini juga bermanfaat untuk meredam rasa sakit hati. Dengan mengenakan batu safir biru, seseorang akan lebih sabar dan tenang menghadapi persoalan yang menuntut ketabahan. Safir biru juga disebut-sebut bisa meredam segala sisi negatif dan rasa takut yang tidak beralasan. Sehingga pemakainya terhindar dari depresi, bahkan bisa meningkatkan rasa percaya diri dan keseimbangan frekwensi mental. Bukan hal baru pada dunia klinis tradisional jika banyak gangguan kesehatan bisa dinetra­lisir hanya dengan menggunakan media bebatuan. Safir biru bahkan konon dapat mem­bantu pemakainya dalam menjaga kesehatan pencernaan. Pencernaan merupakan hal vital bagi kelangsungan kesehatan tubuh, pengguna safir biru dalam banyak testimoni merasakan manfaat dalam mencegah berbagai penyakit yang berhubungan dengan perut. Tidak kalah penting, kesehatan juga diten­tukan dari kesehatan pikiran. Blue shappire dipercaya mampu menjernihkan alam pikiran dan meningkatkan kedamaian batin. Atas alasan inilah banyak pecinta akik yang mendambakan safir biru. Sehingga semangat dan motivasi pemiliknya semakin meningkat. Banyak ide-ide cemerlang bisa dilahirkan dari efek memakai safir biru. Lebih urgennya, secara spriritual, efek memakai batu ini akan meningkatkan kualitas religiusitas seseorang. Makanya tidak heran, jika raja-raja pada zaman dahulu kerap mengenakan safir biru sebagai kalung dan cincin di jarinya, sebagai perlam­bang seorang pemimpin yang memiliki ketajaman piker dan keluhuran budinya.